Kala Kopi


Kala Kopi
Aku tidak terbiasa meminum walau hanya seteguk dalam seminggu. Bisa dibilang jarang.
Saat kamu melihatnya, aku yakinkan saat itu sedang ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Hanya secangkir saja, tidak lebih.
Tidak juga terlalu manis, cukup sesendok saja. "Soalnya kalo kita minum yang pahit, kita jadi inget kalo di luar sana ada yang manis." -Cicak di Dinding, Rectoverso.

Saat malam dan mendapat tanggungan untuk begadang sudah lazim disekitar kita untuk mengkonsumsi kopi.  Jadi ingat dengan lagu Jawa yang di nyanikan bersama saat sekolah.
Gethuk, asale soko telo
 Gethuk, berasal dari ketela
Moto ngantuk, iku tambane opo
 Mata mengantuk, itu apa obatnya
Dan seraya kami semua menjawab "Kopi ..." kemudian tawaan demi tawaan demi tawaan memenuhi ruang kelas hingga mengganggu tetangga sebelah yang sedang belajar saat itu. Tapi lagu Sundari Soekotjo ini adalah salah satu yang paling aku ingat hingga sekarang.

Aku meminum kopi hari ini bukan tanpa alasan. Sebuah amanah datang dari teman-teman yang membuatku merasa harus melepas rencana tidur nyamanku untuk sesegera mungkin menyelesaikannya. Skenario. Ya, aku diminta (-Red) untuk menulis skenario film yang akan tim kami buat.

Aku sudah sering melihat berbagai bentuk skenario di Internet (baca : Mbah Google). Tapi baru kali ini aku akan belajar membuat skenario yang benar-benar akan di film kan, ya walaupun bukan untuk di tampilkan di bioskop-bioskop kesayangan anda *eits* aku sangat bersemangat untuk membuatnya. Mungkin ini kembali lagi pada tulisanku kemarin"Mati Berkarya", tentang betapa inginnya aku berkarya lewat tulisan. Aku selalu sadar tulisanku belum bagus, makanya aku akan terus menulis dan memintakan koreksi kepada orang-orang yang lebih ahli di sekitarku. Dan mensuplai otak dengan cara membaca lebih banyak buku agar mengetahui bagaimana cara menulis orang lain dan menambah perbendaharaan kata ku karena aku tertarik ketika ada satu kata yang belum aku ketahui maknanya. Aku memanfaatkan aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia yang tersedia di gadget yang aku punya. *ini bukan iklan lho ya

Terkesan sesumbar memang, namun ini do'a. Do'a dari seorang calon pujangga, perangkai kata, yang ingin dikenang lewat tulisannya karena rupa terlalu mudah untuk di lupa.

Kala kau lihat kopi ditempatku berada. Aku yakinkan, aku sedang melakukan apa yang aku suka.
By @startupstockphotos

Related Posts

4 komentar

  1. Wiiiiih baru baca blognya, asik eh tulisannyaaaa. Semangat menulis teruuuus! :)

    BalasHapus
  2. Wiiiiih baru baca blognya, asik eh tulisannyaaaa. Semangat menulis teruuuus! :)

    BalasHapus
  3. Baru mampir salam kenal ya, keren nih penulis sekenario ntaap deh. Semangat terus untuk berkarya.

    BalasHapus
  4. Baru mampir salam kenal ya, keren nih penulis sekenario ntaap deh. Semangat terus untuk berkarya.

    BalasHapus